BERITA

Detail Berita

SELAMAT HARI GURU - 25 November 2021

Kamis, 25 November 2021 12:21 WIB
90 |   -

25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional setiap tahunnya. Guru memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Sebagai pengganti orang tua, jasa guru dalam memberikan teladan bagi anak didiknya tentu tak tergantikan.

Kurang afdol rasanya bila memperingati Hari Guru Nasional tanpa mengetahui lebih mengenai sejarah Hari Guru itu sendiri.

1. Perjuangan Para Guru di Zaman Hindia Belanda

Jika pahlawan perang bergelut dengan senjata dalam mengusir penjajah, maka para guru kala itu berupaya membebaskan masyarakat Indonesia dari belenggu penjajahan dengan membentuk Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). 

Didirikan pada 1912, kala itu Raden Mas Ngabehi Dwidjosewojo, salah satu anggota Pengurus Besar Budi Utomo dan guru dari kalangan priyayi membentuk PGHB.

 

PGHB bertujuan untuk memperjuangkan nasib para anggotanya yang berlatar belakang berbeda-beda. Terlebih adanya kesenjangan gaji yang didapatkan guru pada masa itu.

 

PGHB terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Mereka kemudian mendirikan asuransi jiwa nasional pertama bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB (O.L Mij. PGHB).


2. Vakum Sejenak saat Penjajahan Jepang

PGHB kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932. Perubahan nama ini sempat menggegerkan Pemerintah Hindia Belanda. 

 

Pemerintah Hindia Belanda tidak menyukai penggunaan kata “Indonesia” dalam PGI. Hal itu dianggapnya sebagai cerminan semangat kebangsaan dan nasionalisme.

 

Sebaliknya, penggunaan kata Indonesia sangat disukai oleh para guru dan warga pribumi, sebab mengobarkan semangat kemerdekaan dan nasionalisme.


Namun, ketika Jepang masuk ke Indonesia, negeri Sakura itu melarang segala bentuk organisasi, sekolah ditutup, dan PGI pun harus rela untuk istirahat sementara dari aktivitas seperti sedia kala.

3. Terbentuknya PGRI

Setelah proklamasi kemerdekaan digaungkan, PGI menggelar kongres kembali pada 24-25 November 1945 di Surakarta.

 

Dalam kongres tersebut, para pengurus dan anggota PGI serta guru sepakat untuk menghapus semua organisasi dan kelompok guru yang masih berdasar pada perbedaan lulusan sekolah, lingkungan daerah, lingkungan pekerjaan, politik, agama, suku dan ras.

Pada kongres ini juga, tepat 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, mereka membentuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

 

Walau tengah di situasi mencekam kala terjadi peristiwa pengeboman oleh tentara Inggris ke studio RRI Surakarta, tapi para guru tetap bersatu untuk memaknai kemerdekaan dengan tiga tujuan, antara lain:

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. Membela hak dan nasib buruh pada umumnya, guru pada khususnya.
 

Terbentuknya PGRI inilah yang kemudian menjadi awal mula sejarah Hari Guru Nasional.

 

Berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994 Tentang Hari Guru Nasional, Presiden Soeharto menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Semula tanggal tersebut diperingati sebagai hari ulang tahun PGRI.

 

Atas keputusan itulah, Hari Guru Nasional termasuk dalam hari-hari nasional non libur.

4. Hymne Guru Berawal dari Siulan Seorang Guru

Siapa sangka bahwa Hymne Guru berawal dari siulan seorang guru?

 

Dia adalah Sartono, guru kelahiran Madiun yang menciptakan Hymne Guru. Dia juga berhasil menjuarai lomba Hari Pendidikan Nasional pada 1980. Selain dihadiahi uang, Sartono juga berkesempatan terbang ke Jepang untuk studi banding.

Tema Hari Guru Nasional tahun ini adalah "Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan". Kemendikbud sendiri telah merilis Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2021.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini